Senin, 25 Agustus 2014

Menunggu

     Waktu terus berjalan. Kita berjanjian untuk bertemu disuatu tempat. Itu pertama kali kita bertemu hanya berdua. Jujur ketika itu saya degdegan dan canggung. Untung saja dia bukan tipe orang yang pendiam, kalau dia pendiam ya sudah pasti suasana nya garing, dan membosankan. Sore itu sangat menyenangkan, karna saya tidak menyangka kalau saya bisa bertemu dia lagi, padahal saya  awalnya tidak mengenal dia. Dia itu asik banget, lucu, dan pastinya saya terpesona melihat wajahnya hehehe.
     Beberapa bulan saya dekat dengan nya tanpa status apa-apa dan dia belum menyelesaikan hubungan dia dengan pacarnya. Saya meminta kejelasan status pada dia dengan cara dia harus memilih antara saya atau pacarnya. Dia pun memilih saya dan meninggalkan pacarnya, akhirnya kita pacaran.
     Saya jarang sekali ketemuan sama dia. Dia selalu sibuk atau mungkin super sibuk. Pertamanya sih jarang ketemu karna dia sudah kelas 3 SMK persiapan untuk Ujian Nasional, Ke dua karna dia jadi finalis Remaja Ceria, yang Ke tiga karna dia sudah kerja dan dipindah tugas kan ke Manado.
     
     Sebelum dia meninggalkan saya, dia sempat bertanya kepada saya "gimana kalau aku ditugaskan kerja keluar kota?", saya jawab "yang pasti aku bakal kangen banget sama kamu.Kalau memang seperti itu yaudah mau diapakan lagi? asalkan kita tetep bisa ketemu dan komunikasi jalan terus mah ga masalah". Saya selalu bertanya "kamu dipindahin kerja kemana?" tapi dia tidak mau menjawab pertanyaan ku.

     Kami sudah merencanakan untuk bertemu. Dia bilang akan menemui saya ketika ia sudah selesai acara grand final RC. Grand final tersebut jatuh pada tanggal 24 Mei dan kami akan bertemu tanggal 25 Mei. Malam grand final itu selesai pukul 23.30 WIB. Tepat jam 12 malam saya terbangun dan langsung sms dia untuk mengetahui hasil grand final itu, namun sms saya tidak satu pun dibalasnya, saya telpon juga tidak diangkat. Saya mengecek twitter dia dan saya menemukan sesuatu yang benar-benar membuat saya kaget. Dia menunjukan aktifitasnya ditwitter dengan update an tweet yang baru beberapa menit dia update. Dia menulis "Selamat tinggal Jakarta, sampai bertemu satu tahun yang akan datang" seketika saya menangis, perasaan saya saat itu hancur banget, kaget, masih ga percaya, dan kesel. Karna dia tidak pernah memberi tau saya akan pergi kemana dan kapan. Ketika saya tau itu, saya langsung sms dia berkali-kali akhirnya dijawab dan dia bilang "Maaf ini mendadak, aku udah menuju bandara". Saat itu saya bingung harus berbuat apa, saya tidak mengerti harus gimana, rasanya saya ingin menyusul dia ke bandara tapi saya mau kesana naik apa? sudah jam 12 malam. Saya hanya bisa diam dan memandangi layar handphone saya, saya menangis semalaman.

     Saya masih belum bisa menerima dia pergi, karna saya sangat mencintainya dan sangat merindukannya. Saya ragu akan hubungan jarak jauh ini, karna saya belum berpengalaman. Setelah sebulan berhubungan jarak jauh, kami putus. Sampai saat ini saya masih mencintainya dan masih menunggu dia disini dan terus berharap dia tetap menyimpan rasa sayang nya untuk saya.

Dia sering bilang "roda itu berputar, akan ada saat nya kebahagiaan itu datang. Mungkin bukan sekarang, tapi nanti". Saya sulit mempercayai kalimat itu karna saya tidak pernah merasakan ketika bersama dia, yang ada hanyalah menunggu, menunggu dan menunggu. Saya harus menunggu dia ketika dia mau UN, saya harus menunggu dia ketika dia lomba, dan kali ini saya harus menunggu dia satu tahun karna dia kerja.
     Satu tahun itu bukan waktu yang singkat untuk saya yang sangat merindukannya. Hari-hari terasa sepi dan hampa. Dentingan menit, jam terasa lama. Ini kah rasanya menunggu seseorang yang entah kapan akan kembali, dan kemana ia kembali. Semenjak ia pergi, saya selalu sibuk melihat kalender untuk menghitung hari dan bulan. Berapa lama lagi saya harus bertahan? Berapa lama lagi saya harus menunggu? Berapa lama lagi dia akan datang kembali ke sini?, saya selalu bertanya-tanya tentang itu.



"Menunggu". Suatu hal yang sangat tidak disukai oleh semua orang. Manusia mana yang ingin selama hidup nya dihabiskan dengan menunggu? saya pikir tidak akan ada. Tapi saya sekarang ada diposisi itu, entah samapi kapan :')

Tidak ada komentar: