Sabtu, 24 Oktober 2020

Melekat Di Ingatan

Ketika ku memutar ingatan, hari dimana Dani (ponakan ku) mengalami kecelakaan lalu lintas, saat itu juga hati ku menjerit menangis kesakitan.


Untuk pertama kali nya dalam hidupku selama 22 tahun di dunia, baru kali ini salah satu anggota keluarga ku mengalami kejadian yang sangat tragis. Dani mengalami kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan dia meninggal dunia di TKP. Hari Senin, 6 Juli 2020 pukul 05.15 Dani menghembuskan nafas terakhirnya di Jl. Yos Sudarso, Jakarta Utara.


Kejadian ini sangat membuat kami sekeluarga terpukul. Kejadian yang tidak terduga, kepergian yang sangat cepat seperti membalik telapak tangan membuat kami semua kaget, dan merasa ini seperti mimpi. Membuat kami berpikir “ini mimpi atau kenyataan?”. Dani pamit sore hari untuk berangkat kerja, dan pagi hari kita sekeluarga mendapat kabar dari polisi bahwa ada kecelakaan yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia a.n Ramdhani


Rasanya hati ini ingin menjerit sekencang-kencangnya, menangis sekeras-kerasnya, menjatuhkan badan sejatuh-jatuhnya tanpa memikirkan orang lain. Aku sehancur itu mendengar kabar mu ponakan ku.


Hari ini, 6 September 2020 tepat 2 bulan setelah kepergian mu, aku sebagai bibi mu masih sangat amat terpukul dengan kejadian 2 bulan lalu. Aku juga masih menginginkan mu hidup di dunia ini. Aku ingin mengajak mu pergi jalan-jalan dihari ulang tahun mu, masih ingin tertawa bersama, bermain bersama, mengantar mu membeli baju, memilihkan baju untuk mu, memberi saran kepada mu.


Ketika ku melihat anak laki-laki seumuran dengan mu, aku selalu berbicara dalam hati “andai kamu masih hidup, kamu pasti lagi sibuk main seperti mereka yang ada dihadapan ku”. Aku juga berpikir betapa beruntungnya mereka masih diberi umur panjang, dan bisa menghirup udara segar di dunia ini, masih bisa bercanda tawa dengan teman sebaya, membeli apapun yang mereka inginkan diumurnya yang masih muda.

Tidak ada komentar: